Peta Republik-Republik Uni Soviet |
Uni Soviet merupakan negara
terbesar di dunia yang berdiri dari tahun 1922 hingga 1991. Uni Soviet
merupakan gabungan dari 15 republik komunis atau yang disebut sebagai Republik
Sosialis Soviet (RSS). Setelah keruntuhan Uni Soviet, ke-15 republik tersebut
memutuskan untuk menjadi sebuah merdeka. Berikut adalah ke-15 negara pecahan
Uni Soviet:
1. Armenia
Armenia atau Republik Armenia yang beribukota di Yerevan merupakan sebuah
negara Eurasia yang terletak di daerah selatan Pegunungan Kaukasus dan tidak memiliki akses ke laut manapun. Armenia dihuni oleh etnis Armenia. Salah satu komandan Militer Uni Soviet pada Perang Dunia II, Hovhannes Bagramyan berasal dari Armenia.
Sejarah pada Era Soviet:
Pada awalnya,
Armenia merupakan sebuah negara berdaulat setelah memproklamasikan
kemerdekaannya pada 1918 dari Kekaisaran Rusia yang runtuh satu tahun
sebelumnya. Namun, 4 tahun berselang, kaum Bolshevik yang menguasai sebagian
besar wilayah Kekaisaran Rusia menganeksasi negara tersebut dan membentuk
Republik Sosialis Soviet (RSS) Transkaukasia bersama dengan Azerbaijan dan
Georgia pada 4 Maret 1922. Sejak saat itu, Armenia resmi menjadi bagian Uni
Soviet.
Sejak saat itu pula,
hukum komunis mulai diterapkan di Armenia. RSS Armenia menjadi sebuah entitas sendiri
setelah RSS Transkaukasia dibubarkan pada 1936. Meskipun kondisi di negara
tersebut terbilang stabil, namun rakyat Armenia yang terkenal religius mengalami
banyak penderitaan sejak Joseph Stalin berkuasa di Uni Soviet. Gereja-gereja
dihancurkan dan banyak pemuka agama disiksa. Hal tersebut diperparah dengan
meletusnya Perang Dunia II. Tercatat sekitar 500.000 penduduk Armenia yang
setara dengan ⅓ populasi negara tersebut terjun ke medan perang dan 175.000 di
antaranya tewas atau hilang dalam tugas.
Pada 1953,
Stalin meninggal dan digantikan oleh Nikita Khrushchev. Sejak saat itu, rakyat
Armenia merasa kehidupan mereka lebih dihargai. Puncaknya pada 1965 ketika
rezim Khrushchev untuk pertama kalinya mengakui Genosida Armenia yang dilakukan Kekaisaran Ottoman pada Perang Dunia I.
Di era 80an, giliran Mikhail
Gorbachev berkuasa. Melemahnya Soviet dimanfaatkan para tokoh pro-kemerdekaan
Armenia untuk memberontak. Pada 1990, Tentara Nasional Armenia (NAA) dibentuk.
Beberapa bentrokan antara NAA dan aparat keamanan Soviet tak terhindarkan di
Yerevan. Akhirnya, pada 23 Agustus 1991, RSS Armenia merupakan salah satu negara
pertama yang mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet dengan nama Republik Armenia.
2.
Azerbaijan
Sama seperti Armenia,
Azerbaijan merupakan negara yang terletak di daerah Kaukasus. Ibukota sekaligus kota terbesar Azerbaijan
terletak adalah Baku yang berbatasan langsung dengan Laut Kaspia. Azerbaijan
memiliki sebuah eksklave bernama Nakhchivan yang terletak di antara Armenia dan
Iran.
Sejarah di Era Soviet:
Era komunis di
Azerbaijan bermula ketika Republik Demokrasi Azerbaijan yang merdeka dari
Kekaisaran Rusia pada 1918 dianeksasi oleh kaum Bolshevik pada 1922 yang kemudian membentuk RSS Transkaukasia bersama dengan Armenia dan Georgia. Pada 1936, RSS Transkaukasia dibubarkan dan RSS Azerbaijan menjadi sebuah entitas yang mandiri.
Azerbaijan
merupakan daerah kaya minyak. Pada awal abad ke-20, hampir separuh minyak dunia
disuling di Baku. Hal itulah yang membuat Hitler pada Perang Dunia II mencoba
untuk menginvasi daerah tersebut namun dapat digagalkan oleh Tentara Merah
lewat kemenangan telak di Stalingrad. Seperlima orang Azerbaijan berjibaku di
medan perang. 250.000 di antaranya terbunuh dan kurang lebih 130 orang
Azerbaijan dianugerahi gelar kepahlawanan Uni Soviet.
Meskipun begitu,
rakyat Azerbaijan yang mayoritas beragama Islam tetap mendapat perlakuan
diskriminatif oleh rezim Stalin. Namun pada 1953, setelah kematian Stalin,
Khrushchev yang menjadi penggantinya menerapkan kebijakan de-Stalinisasi yang
melonggarkan peraturan. Program tersebut juga berpengaruh besar terhadap
kondisi Azerbaijan. Proses tersebut memicu terjadinya industrialisasi dan
urbanisasi besar-besaran di negeri kaya minyak tersebut.
Pada tahun 1960,
mulai terjadi krisis ekonomi. Omset perusahaan-perusahaan minyak turun drastis
dan perlahan bangkrut. Salah satunya disebabkan adanya pemindahan produksi tambang minyak ke
daerah Uni Soviet yang lain. Pada tahun 1980-an, ketika Mikhail Gorbachev
memulai program Perestroika-nya,
munculah organisasi-organisasi pro-kemerdekaan. Pada 1990 orang Azerbaijan
berkumpul di alun-alun Baku menuntut kemerdekaan. Secara brutal para demonstran ditindas oleh
aparat Soviet dalam peristiwa yang dikenal oleh rakyat Azerbaijan sebagai
Januari Hitam. Setelah melalui serangkaian kekacauan, akhirnya pada 30 Agustus
1991, Azerbaijan resmi memproklamasikan kemerdekaannya dengan Heydər Əliyev
sebagai presiden pertamanya. Sejak merdeka, negara ini terus berjuang melawan gerakan separatis Nagormo-Karabakh yang dibantu Armenia.
3.
Belarus
Belarus atau
Belarusia merupakan sebuah negara yang terletak di Eropa Timur dan beribukota
di Minsk. Negara yang berbatasan langsung dengan Latvia, Lituania, Polandia,
Rusia, dan Ukraina ini merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet di Eropa Timur. Hingga
saat ini, negara ini dipimpin oleh Aleksander Lukashenko dan merupakan salah
satu sekutu terdekat Rusia.
Sejarah pada Era Soviet:
Sejarah Belarus
di era komunis dimulai ketika Republik Rakyat Belarus yang dibantu Kekaisaran
Jerman terjungkal setelah Tentara Merah menduduki daerah tersebut pasca
mundurnya tentara Jerman dari Belarus pada 1919. Sejak saat itu, Republik Rakyat Belarus
diganti namanya menjadi RSS Belarus dan merupakan salah satu anggota pendiri
Uni Soviet pada 1922.
RSS Belarus
memainkan peran penting dalam sejarah Uni Soviet karena merupakan tempat di mana pusat-pusat industri Uni Soviet seperti Minsk dan Brest berada. Ketika Perang Dunia
II pecah, tentara Jerman melancarkan Operasi Barbarossa dengan menginvasi Soviet.
Belarus yang merupakan garis terdepan pertahanan pasukan Uni Soviet dalam menghadapi
gempuran Nazi Jerman merupakan daerah Soviet pertama yang dicaplok oleh tentara Nazi.
Selama
pendudukan Nazi, banyak sarana yang dihancurkan dan banyak penduduknya terbunuh
atau dikirim ke kamp-kamp konsentrasi yang telah disediakan. Pada 1945, perang pun berakhir. Belarus yang
hancur lebur menjalankan program rekonstruksi setelah ekonomi Soviet melejit
pasca perang. Namun, rakyat Belarus tetap mengalami penderitaan ketika Stalin
dan Khrushchev menerapkan program “Rusifikasi” yaitu penyebaran orang-orang
Rusia ke seluruh negara bagian Uni Soviet termasuk Belarus sehingga membatasi perkembangan
budaya tradisional Belarus.
Pada 1986, kondisi RSS Belarus semakin terpuruk
akibat terkena dampak bencana nuklir Chernobyl di Ukraina. Hal itu dimanfaatkan rakyat Belarus
untuk bangkit. Saat pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev menerapkan Perestroika-nya,
ribuan orang Belarus mengirim sebuah petisi padanya mengenai hilangnya budaya
mereka. Selain itu, ditemukannya pemakaman massal berisi 250.000 korban Stalin dianggap rakyat Belarus sebagai program penghapusan etnis Belarus oleh Soviet sehingga membuat
rakyat Belarus menginginkan kemerdekaan. RSS Belarus resmi menyatakan
kemerdekaannya pada 27 Juli 1990 dan berganti nama menjadi Republik Belarus
pada 25 Agustus 1991.
4.
Estonia
Estonia
merupakan negara Eropa yang terletak di kawasan Laut Baltik. Bersama Latvia dan
Lituania, Estonia membentuk Trio Baltik yang semuanya merupakan pecahan Uni
Soviet. Ibukota Estonia adalah Tallinn. Negara ini merupakan anggota Uni Eropa
dan NATO.
Sejarah pada Era Soviet:
Estonia sempat
menikmati masa-masa indah sebagai negara berdaulat sejak runtuhnya Kekaisaran
Rusia pada 1918 dengan nama Republik Estonia. Namun pada 1940, berdasarkan
Pakta Molotov-Ribbentrop antara Soviet dan Jerman, Uni Soviet berhak menempatkan
tentaranya di Estonia pada 1940 dan pada 19 Agustus, Estonia resmi menjadi
bagian Uni Soviet dengan nama RSS Estonia meskipun pencaplokan tersebut
ditentang dan tidak diakui oleh sekutu Barat.
Sejak saat itu,
sekitar 80.000 warga Estonia pergi meninggalkan negaranya menuju Finlandia,
Jerman, atau Swedia. Pada 12 Januari 1949, Dewan Menteri Soviet atas perintah
Stalin mengeluarkan dekrit tentang pengusiran sebagian besar warga Estonia ke
Siberia dan dalam beberapa pekan berikutnya, kolektivisasi terjadi pada hampir
semua rumah tangga di Estonia.
Setelah Perang
Dunia II berakhir, pengusiran massal warga Baltik pun dihentikan. RSS Estonia
menjadi salah satu negara penting bagi Soviet. Militer Soviet membangun
pangkalan-pangkalan kapal selam armada Baltik di daerah pesisir. Orang yang
bukan penduduk setempat dilarang datang ke tempat tersebut tanpa izin. Tempat
penyiagaan militer tertutup yang terkenal adalah Kota Pladski yang sama sekali
terlarang bagi akses umum. Di kota ini, terdapat reaktor nuklir aktif yang dapat
menunjang kekuatan militer Soviet pada masa Perang Dingin.
Memasuki
dasawarsa 1980-an, muncul pergerakan yang menuntut otonomi Estonia memanfaatkan
melemahnya Uni Soviet. Pada awal 1987,
ketika sebagian kemerdekaan ekonomi tercapai, para penduduk di negara Baltik
khususnya Estonia melancarkan “Revolusi Bernyanyi” di mana lima lagu patriotik
dinyanyikan oleh 300.000 orang di Tallinn. Akhirnya, Republik Estonia
dideklarasikan pada 16 November 1988 dan resmi merdeka pada 20 Agustus 1991. Setelah
merdeka, Estonia menerapkan kembali konstitusi yang berlaku sebelum tahun 1940.
Reaktor nuklir di kota Pladski dan pangkalan militer daerah pesisir peninggalan
Soviet diambil alih dan serdadu terakhir Rusia beranjak dari negara tersebut
pada 31 Agustus 1994.
5.
Georgia
Georgia merupakan negara yang
terletak di kawasan Kaukasus bersama dengan Armenia dan Azerbaijan. Ibukotanya berada di Tbilisi. Georgia
merupakan tanah kelahiran pemimpin paling berpengaruh di Uni Soviet, Joseph
Stalin yang lahir di kota Gori pada 18 Desember 1878.
Sejarah di Era Soviet:
Georgia yang pada Perang Sipil
Rusia menjadi pangkalan serdadu Inggris dan Jerman diserang oleh Tentara Merah
pada 1921. Peristiwa tersebut menyulut ditandatanganinya Traktat Moskow yang mengharuskan
ditariknya tentara Inggris dan Jerman dari negara tersebut. Sejak saat itu,
Georgia secara resmi diduduki oleh Tentara Merah dan bergabung dengan Uni
Soviet.
Meskipun begitu, bukan berarti program
komunis dapat berjalan mulus di Georgia. Pada 1924, terjadi pemberontakan yang
dilakukan kaum oposisi terhadap pemerintah komunis yang disebut “Kebangkitan
Agustus” meskipun dapat digagalkan. Setelah dicaplok, Georgia digabungkan
bersama RSS Armenia dan RSS Azerbaijan membentuk RSFS Transkaukasia hingga pada
1936, RSS Georgia didaulat menjadi sebuah entitas sendiri.
Pada masa rezim Stalin berkuasa,
banyak gereja-gereja di Georgia dihancurkan dan dialih gunakan sebagai gudang senjata.
Tidak ada kebebasan beragama pada saat itu meskipun Stalin merupakan anak
seorang penganut Gereja Ortodoks Georgia yang taat. Pada Perang Dunia II, 700.000 penduduk
Georgia berjuang bersama Tentara Merah melawan Nazi dan hampir separuhnya
meninggal saat bertugas.
Keadaan di RSS Georgia membaik
pasca kematian Stalin. Meski begitu, rakyat masih merasa tertindas atas
kebijakan yang diterapkan pemerintah komunis. Tahun 1980, Uni Soviet
melemah. Hal tersebut dimanfaatkan para nasionalis untuk mengekspresikan
keinginannya untuk merdeka. Pada 9 April 1989, sebuah demonstrasi di Tbilisi yang awalnya
berjalan damai harus berakhir tragis dengan dibunuhnya beberapa orang oleh
tentara Soviet. Hal tersebut membuat rakyat semakin muak. Para anti-komunis yang
dipimpin Merab Kostava dan Zviad Gamsakhurdia semakin bersemangat berunding
mempersiapkan kemerdekaan. Hingga akhirnya, pada 9 April 1991, Republik Georgia
mendeklarasikan kemerdekaannya dan Gamsakhurdia terpilih menjadi presiden
pertamanya pada 26 Mei 1991, beberapa bulan sebelum Uni Soviet bubar. Kini, Georgia masih berjuang menumpaskan gerakan separatis Abkhazia dan Ossetia Selatan.
6.
Kazakhstan
Kazakhstan
merupakan sebuah negara yang terletak di daerah Asia Tengah. Dengan luas
sekitar 2 juta km2, negara yang mayoritas dihuni oleh etnis Kazakh ini dinobatkan sebagai negara terkurung
daratan terluas di dunia. Ibukota Kazakhstan adalah Astana, sedangkan kota
terbesarnya adalah Alma-ata. Kazakhstan merupakan negara terbesar kedua di Uni
Soviet setelah Rusia.
Sejarah pada Era Soviet:
Setelah jatuhnya
Kekaisaran Rusia, Kazakhstan sempat menikmati periode sebagai sebuah otonomi
sendiri bernama Alash. Namun, periode tersebut hanya berlangsung selama 2
tahun. Pada 1920, Tentara Merah memasuki wilayah Alash dan mengubah wilayah tersebut
menjadi RSS Kirgiz namun berganti nama pada 1936 menjadi RSS Kazakhstan.
Sejak menjadi
bagian dari Uni Soviet, terutama pada masa pemerintahan Stalin, rakyat
Kazakhstan mengalami kesengsaraan yang begitu parah. Program kolektivisasi yang
diterapkan rezim Stalin menyebabkan rakyat kelaparan dan terjebak kemiskinan.
Tercatat pada tahun 1933, populasi Kazakhstan berkurang 38% dari tahun
sebelumnya. Mesjid-mesjid dihancurkan. Banyak para intelektual etnis Kazakh
dibunuh, dibuang, atau dikirim ke gulag-gulag di Siberia.
Namun, keadaan
mulai membaik sejak berakhirnya Perang Dunia II dan pasca kematian Stalin.
Presiden Khrushchev melakukan industrialisasi di tanah tersebut namun tetap
mengutamakan pertanian sebagai faktor penunjang ekonomi utama. Kosmodrom Baikonur,
fasilitas peluncuran roket tertua dan terbesar di dunia dibangun di tengah
stepa Kazakhstan pada tahun 1955. Program modernisasi pun dilakukan ketika
Leonid Brezhnev menjabat dan terbilang sukses. Namun di balik itu, tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi di Kazakhstan sangatlah parah, khususnya yang terjadi pada Laut Aral.
Kebangkitan
etnis Kazakh memuncak pada periode 1980an setelah diterapkannya liberalisasi
oleh Mikhail Gorbachev. Mereka meminta reformasi politik dan ekonomi. Pada
Desember 1986, demonstrasi yang dilakukan oleh pemuda Kazakh terjadi di
Alma-ata. Mereka menuntut turunnya
Sekretaris Jenderal RSS Kazakhstan pada saat itu, Dinmukhamed Konayev . Setelah
melalui serangkaian kekacauan, akhirnya pada 16 Desember 1991, Kazakhstan
menjadi negara terakhir yang menyatakan kemerdekaannya dari Uni Soviet dengan
Nursultan Nazarbayev terpilih sebagai presiden pertamanya.
7.
Kirgizstan
Kirgizstan atau
Republik Kirgizstan merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Tengah dan merupakan rumah bagi etnis Kirgiz. Diapit
oleh Kazakhstan, Tajikistan, Tiongkok, dan Uzbekistan, negara ini tidak memiliki
akses ke laut manapun. Ibukota sekaligus kota terbesar Kirgizstan adalah
Bishkek (pada era Soviet bernama Frunze). Salah satu pemimpin kaum Bolshevik
ternama, Mikhail Frunze, berasal dari Kirgizstan.
Sejarah pada Era Soviet:
Kekuasaan Soviet
di negara ini dimulai pada 1919. Oblast Otonomi Kara-Kyrgyz didirikan pada 1920
dan diubah pada 1936 menjadi RSS Kirgizstan sekaligus dimulainya periode baru
negara tersebut sebagai republik penuh dari Uni Soviet.
Selama dasawarsa
1920, kehidupan sosial Kirgizstan jauh dari kata makmur. Tingkat pendidikan,
literasi, dan kesejahteraan sangat rendah, dan merupakan yang terendah di
antara republik Soviet lainnya. Namun, rezim Stalin mampu meningkatkan
kehidupan sosial rakyat Kirgizstan dengan diperkenalkannya bahasa Rusia kepada
rakyat setempat. Walaupun aktivitas nasionalis ditekan pada era Stalin, namun
banyak aspek budaya nasional bangsa Kirgiz yang tetap dipertahankan.
Stalin meninggal
pada 1953, namun kehidupan rakyat Kirgiz tidak terlalu berubah ketika
Khrushchev dan Brezhnev secara bergantian berkuasa. Pada saat itu, Kirgizstan berubah
menjadi republik multietnis. Bahkan di kota Frunze (Bishkek), orang Kirgiz
hanya mencakup 22% dari seluruh populasi kota, sedangkan sisanya adalah orang Rusia,
Ukraina, dan orang Slavia lainnya.
Pertengahan
dasawarsa 1980, Mikhail Gorbachev menerapkan program glasnost-nya. Pada saat
itu, Gerakan Demokratik Kirgizstan (GDK) berkembang menjadi kekuatan politik berarti yang mengancam hegemoni Partai Komunis di RSS Kirgizstan. Pada
Juni 1990, ketegangan antara etnis Uzbek
dan Kirgiz muncul di Oblast Osh. Pemerintah setempat mengumumkan keadaan
darurat dan memilih Askar Akayev sebagai presiden baru RSS Kirgizstan. Setelah menjadi presiden, Akayev
memperkenalkan struktur pemerintahan baru yang berorientasi pada reformasi dan meningkatkan semangat gerakan separatis untuk menggiring Kirgizstan menuju
pintu gerbang kemerdekaan. Akhirnya pada 31 Agustus 1991, Majelis Agung Soviet
di RSS Kirgizstan mendeklarasikan kemerdekaannya dan lahirlah Republik
Kirgizstan.
8.
Latvia
Latvia merupakan
sebuah negara yang terletak di kawasan Laut Baltik dan membentuk sebuah
komunitas bernama Trio Baltik bersama Estonia dan Lituania. Ibukotanya adalah Riga. Sejak 2004, Latvia merupakan negara anggota Uni Eropa dan juga NATO.
Sejarah pada Era Soviet:
Sejarah Soviet
di Latvia dimulai pada tahun 1940 ketika Uni Soviet menginvasi negara tersebut
berdasarkan Pakta Non-Agresi antara Uni Soviet dan Jerman meskipun pada 1941
hingga 1944 negara ini diduduki oleh Nazi Jerman. Pada 1944, terjadi bentrokan
antara pasukan Jerman dan Uni Soviet di Latvia. Saat itu, kedua belah pihak
sama-sama mendiskriminasi warga Latvia dan pada akhirnya Uni Soviet berhasil
mengusir Jerman dari Latvia dan menguasai negara tersebut.
Untuk memperkuat
posisinya, Uni Soviet mendirikan sebuah republik mandiri bernama RSS Latvia.
Pada tahun 1949, sekitar 43.000 warga Latvia yang diduga anti-Soviet
dideportasi ke Siberia dan menggantinya dengan orang Rusia. Akibatnya, orang
Rusia mulai mendominasi wilayah Latvia. Bahkan, Moskow menetapkan RSS Latvia
sebagai negara bilingual dengan Bahasa Rusia dan Bahasa Latvia sebagai bahasa
ibu. Pada 1959, terhitung populasi etnis Latvia di tanah tersebut turun hingga 62%.
Keadaan perlahan
berubah setelah Stalin meninggal. Latvia dijadikan sebagai lahan produksi hasil
tani yang maju, di samping itu juga Moskow mendirikan pangkalan militer dan
pabrik-pabrik di kota-kota besar seperti Riga, Daugavpils, dan Liepaja.
Meskipun begitu, Latvia tetap kekurangan tenaga kerja karena penduduknya banyak
yang dideportasi oleh rezim Stalin.
Pada kuartal
terakhir dasawarsa 1980, Gorbachev memperkenalkan sistem liberalisasi ekonomi dan politik
yang dimanfaatkan para tokoh nasionalis. Pada musim panas 1987, terjadi
demonstrasi di Riga, terinspirasi atas demonstrasi di Tallinn, Estonia.
Solusinya, pada 1989 Majelis Agung Soviet menawarkan resolusi untuk negara ini
dengan diadakannya sebuah pemilu. Pemilu dengan tertib terlaksana. Hasilnya, partai pro-kemerdekaan memenangi 65% suara
rakyat Latvia dan pada 4 Mei 1990 mereka menyatakan kemerdekaannya secara
sepihak. Pihak Soviet pun tidak kuasa menahan gelombang nasionalisme di negara ini
hingga akhirnya pada 21 Agustus 1991 Latvia secara resmi merdeka menjadi sebuah
negara berdaulat dengan nama Republik Latvia.
9.
Lituania
Lituania
merupakan negara di Eropa bagian timur laut. Lituania merupakan satu dari tiga
negara Baltik yang berbatasan langsung dengan Laut Baltik. Negara ini
berbatasan dengan Latvia, Belarus, Polandia, dan Oblast Kaliningrad milik
Rusia. Ibukota Lituania terletak di Vilnius. Salah satu kota pelabuhan
terpenting Uni Soviet, Klaipėda, terletak di negara ini.
Sejarah pada Era Soviet:
Era Soviet di
Lituania dimulai pada 1940. Kala itu, Lituania yang merupakan sebuah negara
independen dicaplok Uni Soviet secara sepihak dan pada 3 Agustus 1940,
didirikanlah RSS Lituania yang kemudian diresmikan sebagai satu dari 15 negara bagian Uni
Soviet. Meskipun begitu, pada 1941 wilayah ini sempat diduduki oleh Nazi Jerman
tetapi dapat direbut kembali oleh Uni Soviet pada 1944. Sejak saat itu, kota
Memel yang merupakan pelabuhan penting di Eropa diserahkan kepada RSS Lituania
dari Jerman dan diganti namanya menjadi Klaipėda. Pada akhir 1945, hampir semua
penduduk Jerman yang tinggal di kota tersebut dipaksa meninggalkan kota.
Pada era-Stalin,
Soviet melakukan deportasi besar-besaran warga Lituania ke Siberia untuk
menyempurnakan program Rusifikasi dan kolektivisasi di daerah tersebut. Dalam
kurun waktu 8 tahun hingga 1952, sekitar 100.000 partisan nasionalis Lituania
bertempur melawan sistem Soviet. Sekitar 30% di antaranya terbunuh dan
sisanya dikirim ke gulag. Tercatat sejak Perang Dunia II, Lituania kehilangan
sekitar 780.000 penduduknya.
Diterapkannya
program perestroika dan glasnost pada pertengahan dekade 1980 merangsang
tumbuhnya gerakan kemerdakaan anti-komunis di Lituania ngya disebut Sajūdis.
Setelah meraih kemenangan pada pemilu Majelis Agung Soviet, Sajūdis
memproklamasikan kemerdekaan Lituania pada 11 Maret 1990 yang membuat Lituania
menjadi negara yang berbuat demikian.
Kekacauan tidak
sampai di situ, Uni Soviet yang berusaha mencegah usaha Sajūdis mengirim
tentaranya ke Vilnius dan menyerang Menara TV Vilnius pada 13 Januari 1991 yang menyebabkan 14 warga
Lituania tewas dan 600 lainnya luka-luka. Selain itu juga, pada 31 Juli 1991 militer Soviet pun membunuh 7 penjaga perbatasan Lituania di
perbatasan Belarus. Akhirnya setelah upaya kudeta di Moskow pada Agustus 1991
dilancarkan, Lituania pun mendapatkan pengakuan luas dari dunia internasional
mengenai kemerdekaannya.
10.
Moldova
Moldova merupakan sebuah negara di Eropa Timur yang diapit oleh
Rumania dan Ukraina sehingga membuat negara tersebut tidak memiliki akses sama
sekali ke laut. Pusat pemerintahan Moldova berada di Chişinău. Saat ini,
Moldova merupakan negara termiskin di Eropa dengan ¼ penduduknya hidup dengan
pendapatan kurang dari $2/hari. Selain itu, Moldova juga masih bermasalah
dengan munculnya gerakan separatis Transnistria.
Sejarah di Era Soviet:
Pengaruh
Soviet mulai masuk ke Moldova pada 28 Juni 1940. Ketika Eropa Barat sedang dilanda
Perang Dunia II, Uni Soviet mengultimatum Kerajaan Rumania yang pada saat itu
menguasai wilayah Moldova modern. Ultimatum terebut memaksa Kerajaan Rumania
harus rela menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara kepada Uni Soviet
yang kemudian akan dibagi antara RSS Ukraina dan RSS Moldova yang baru diakui
dunia internasional pada 1947.
RSS
Moldova sempat diduduki oleh tentara Nazi Jerman pada 1941 namun dapat direbut
kembali oleh pasukan Soviet pada 1944. Sejak saat itu, penguasa Soviet Joseph
Stalin mendeportasi 20.000 penduduk lokal ke wilayah Ural, Siberia, dan
Kazakhstan Utara. Pada 1946, wilayah Soviet Selatan termasuk RSS Moldova
dilanda bencana kelaparan hebat. Di RSS Moldova saja, sekitar 250.000 tewas
kelaparan dan tercatat ada 350.000 kasus kekurangan gizi.
Pada
dasawarsa 1970 hingga 1980, RSS Moldova mendapatkan sumbangan dari pemerintah
pusat untuk mengembangkan fasilitas industri di negara tersebut. Selain itu,
rezim Soviet pasca kematian Stalin memperjuangkan status bahasa Moldova agar
dipisahkan dari bahasa Rumania. Salah satunya dengan mengadopsi alfabet Sirilik
sebagai alfabet induk dalam penulisan bahasa Moldova.
Memasuki
dekade 1980an, pergerakan-pergerakan pro-kemerdekaan yang awalnya begitu dibungkam perlahan muncul. Menyusul program glasnost dan perestroika ala Gorbachev,
lahirlah Front Rakyat Moldova (FPM). Bersama dengan republik Soviet lainnya,
RSS Moldova mulai merencanakan kemerdekaan.
Setelah terjadi demonstrasi besar di Chişinău, RSS Moldova
menyelenggarakan pemilu demokratis pertamanya pada Maret 1990. Mircea Snegur
terpilih sebagai presiden pertama Moldova, dan RSS Moldova secara resmi merdeka
pada 27 Agustus 1991 dengan nama Republik Moldova.
11. Rusia
Rusia atau
Federasi Rusia adalah sebuah negara yang membentang luas dari ujung timur laut
Asia hingga Eropa Timur. Negara ini merupakan negara terbesar di dunia dengan luas
sekitar 17 juta km2. Selain itu, Rusia juga pernah menjadi republik
terbesar Uni Soviet dan merupakan ahli waris utama mantan negara adidaya
tersebut. Negara ini mewarisi 50% jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dah kurang
lebih 50% aset-aset ekonomi dan persenjataan di era Soviet.
Rusia merupakan
bagian terpenting bagi Uni Soviet. Pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin lahir di
Saint Petersburg, Rusia. Tiga pemimpin Soviet lainnya pun lahir di wilayah Rusia modern.
Nikita Khrushchev lahir di Kalinovka, Konstantin Chernenko lahir di Yeniseysk,
sedangkan Mikhail Gorbachev lahir di Privolnoye. Selain itu, kota-kota penting
di era Soviet seperti ibukota Moskow, Leningrad, Stalingrad, Kaliningrad juga
merupakan bagian dari Rusia.
Sejarah pada Era Soviet:
Sejarah Rusia
pada era Soviet dimulai ketika negara tersebut didirikan. Sejak runtuhnya
Kekaisaran Rusia pada 1917, Kaum Bolshevik (komunis) pimpinan Vladimir Lenin
mengambil alih pemerintahan. Setahun kemudian, pada 1918, Republik Sosialis
Federasi Soviet (RSFS) Rusia didirikan
melalui Konstitusi Soviet 1918. Selanjutnya, negara ini dijadikan sebagai satu dari empat negara bagian Uni Soviet yang secara resmi didirikan pada 30
Desember 1922 oleh Konstitusi Soviet. Republik ini dipimpin oleh Ketua
Presidium Majelis Agung RSFS Rusia dengan Moskow sebagai ibukota RSFS Rusia sekaligus ibukota Uni
Soviet.
Pada 1924,
Vladimir Lenin meninggal dunia. Ia digantikan oleh Joseph Stalin sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi di RSFS Rusia sekaligus Uni Soviet. Pada 1930an,
banyak wilayah RSFS Rusia dilanda kelaparan. Hal tersebut membuat Stalin memperkecil
wilayah RSFS Rusia yang dinilai terlalu besar agar koordinasi antar daerah
menjadi lebih mudah. Pada saat itu, RSS Kazakhstan dan RSS Kirgizstan resmi
menjadi sebuah entitas mandiri dipisahkan dari RSFS Rusia.
Memasuki
dasawarsa 1940an, seiring berakhirnya Perang Duna II, RSFS Rusia mendapatkan banyak
kompensasi wilayah. Mereka mendapatkan Oblast Kaliningrad (Königsburg) dari
Jerman dan Kepulauan Sakhalin dari Jepang. Industrialisasi pun dilakukan di
kota-kota besar seperti Sverdlovsk, Gorky, dan Novosibirsk, sedangkan
kolektivisasi dilakukan di wilayah pedesaan.
Joseph Stalin
wafat pada tahun 1953. Posisinya sebagai pemilik kursi nomor satu Uni Soviet digantikan oleh
Georgy Malenkov untuk sementara. Baru setahun menjabat, Malenkov sudah membuat kontroversi dengan mentransfer
wilayah Krimea yang sebelumnya merupakan wilayah RSFS Rusia menjadi wilayah RSS
Ukraina karena mayoritas penduduk
Krimea merupakan etnis Rusia. Tahun 1955 ,Malenkov digantikan oleh Nikita
Khrushchev. Sama seperti Malenkov dan Stalin, Khrushchev pun gemar mengotak-atik
wilayah politik di Uni Soviet. Kali ini giliran SSR Karelia-Finlandia yang
diserahkan kepada RSFS Rusia.
Pada 1964,
Nikita Khrushchev diturunkan oleh Partai Komunis Uni Soviet. Ia digantikan oleh
Leonid Brezhnev. Pada era Brezhnev, RSFS Rusia dan hampir seluruh wilayah Uni
Soviet mengalami suatu periode yang dinamakan era Stagnasi, di kondisi ekonomi dan politik Uni Soviet begitu kaku. Masa-masa sulit ini
membuat komunisme di seluruh Eropa Timur melemah. Keadaan tidak berubah
meskipun setelah Leonid Brezhnev turun tahta. Ia digantikan oleh Yuri Andropov pada
1983 namun meninggal setahun kemudian. Ia pun digantikan oleh Konstantin
Chernenko. Namun, Chernenko pun bernasib sama. Ia wafat pada 1985 setahun
setelah menjabat. Setelah wafat, Chernenko digantikan oleh Mikhail Gorbachev.
Naik di tengah
kekacauan, Mikhail Gorbachev diberi pekerjaan rumah yang teramat berat. Untuk
itu, ia pun memperkenalkan reformasi liberal di kalangan masyarakat Soviet. Ia
memperkenalkan program glasnost dan perestroika-nya yang secara tidak langsung
mengobarkan semangat republik lain termasuk RSFS Rusia untuk merdeka. Pada
1990, Boris Yeltsin terpilih sebagai ketua Majelis Agung RSFS Rusia. Selanjutnya pada 1991, diadakan sebuah
referendum di RSFS Rusia yang menghasilkan posisi baru di pemerintahan RSFS Rusia
yaitu Presiden RSFS Rusia yang diduduki oleh Yeltsin.
Pada Agustus
1991, dilakukan sebuah percobaan kudeta oleh pejabat pro-Soviet terhadap
Gorbachev untuk menghindari hancurnya negara tersebut. Namun, upaya tersebut gagal.
Yeltsin yang pro-Gorbachev pada 23 Agustus 1991 menyatakan dibekukannya segala
aktivitas Partai Komunis Uni Soviet di seluruh wilayah RSFS Rusia. Akhirnya
pada 25 Desember 1991, RSFS Rusia diubah namanya menjadi Federasi Rusia. Uni
Soviet pun bubar, Gorbachev mengundurkan diri, bendera putih-biru-merah milik
Rusia dikibarkan di Kremlin menggantikan bendera Uni Soviet. Pada saat itu, nama kota-kota
yang berbau komunis diganti kembali oleh rezim Yeltsin dengan nama sebelum revolusi.
Saat ini, Rusia
masih berusaha keras untuk meraih status sebagai negara adidaya lagi. Rusia
pada awalnya sempat dilanda krisis ketika Yeltsin memimpin hingga pada tahun
2000, seorang mantan pejabat KGB bernama Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia.
Bersama PM Dmitry Medvedev, Putin berusaha keras mengembalikan citra Rusia
menjadi sebuah negara adidaya layaknya Uni Soviet. Rusia pun kembali menjelma
menjadi salah satu kekuatan dunia. Namun, meski Rusia telah berhasil
menunjukan perannya sebagai negara yang penting, namun statusnya masih jauh
kalah dibandingkan dengan Uni Soviet dulu.
12.
Tajikistan
Tajikistan
merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet yang terletak di Asia Tengah.
Kondisi geografisnya berupa pegunungan dan tidak memiliki laut. Tajikistan
merupakan satu-satunya republik Soviet yang mayoritas penduduknya adalah cabang dari etnis
Persia. Titik tertinggi di Uni Soviet, Puncak Komunisme (sekarang Puncak Ismail
Samani) dengan ketinggian 7.495 mdpl terletak di negara ini.
Sejarah pada Era Soviet:
Tajikistan
secara resmi menjadi salah satu bagian Uni Soviet pada 1924, setelah Tentara
Merah menduduki wilayah Asia Tengah termasuk Tajikistan. Pada saat itu, Tajikistan merupakan bagian
dari RSS Uzbekistan. Baru pada 1929, terjadi pemekaran di RSS Uzbekistan yang
melahirkan sebuah republik baru bernama RSS Tajikistan yang dihuni oleh orang
Tajik. Ibukotanya adalah Dushanbe yang kemudian diganti menjadi Stalinabad.
Dengan
dibentuknya RSS Tajikistan, munculah lembaga-lembaga nasional. Koran berbahasa
Tajik pertama dipublikasikan pada 1926. Sekolah-sekolah baru dibuka pada tahun
yang sama. Pemerintah pusat juga memberi pelatihan terhadap orang-orang Tajik
mengenai ilmu pemerintahan dengan mengirim mereka ke sekolah-sekolah di RSS
Uzbekistan yang lebih maju. Di bawah kekuasaan Soviet, RSS Tajikistan mengalami
banyak kemajuan baik di bidang ekonomi maupun sosial terutama ketika Khrushchev
memimpin. Penunjang ekonomi utama
Tajikistan adalah budidaya kapas.
Meskipun begitu,
standar hidup penduduk Tajikistan masih yang terendah di Uni Soviet. Penduduk
Tajikistan pun sering mengalami diskriminasi. Keadaan tidak berubah hingga pada
akhir 1989, para nasionalis Tajik memprotes pemerintah pusat akan pelanggaran
HAM selama Soviet berkuasa. Meskipun tidak terjadi peristiwa-peristiwa
berdarah, namun pada akhirnya di tahun 1991, Uni Soviet runtuh. Tajikistan
mendeklarasikan kemerdekaannya dan mengubah namanya menjadi Republik
Tajikistan.
Setelah
kemerdekaan, Tajikistan dilanda perang saudara yang berlangsung dari 1992
hingga 1997. Sejak akhir perang, stabilitas politik yang baru didirikan dan
maraknya bantuan asing telah membantu perekonomian negara ini menjadi
berkembang. Kini, negara ini dipimpin oleh seorang anak petani bernama Emomali Rahmon.
13.
Turkmenistan
Turkmenistan
merupakan negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah. Ibukotanya adalah Ashgabat.
Negara ini mayoritas dihuni oleh etnis Turkmen. Sebagian besar wilayahnya
berupa hamparan padang pasir Karakum. Negara ini merupakan salah satu negara
penghasil gas alam terbesar baik bagi Uni Soviet maupun dunia.
Sejarah pada Era Soviet:
Pengaruh komunis
mulai masuk ke negara ini sejak 1917. Kala itu, Revolusi Bolshevik yang
menandai kemenangan komunis melanda hampir seluruh bekas wilayah Kekaisaran
Rusia termasuk Turkmenistan. Pada saat itu pula komunisme mulai diperkenalkan
kepada bangsa Turkmen. RSS Turkmenistan terbentuk dan merupakan salah satu
republik pertama Uni Soviet. Sejak saat itu, berbagai perubahan harus dihadapi
orang Turkmenistan. Mereka dipaksa mengadopsi gaya hidup sekular. Aksara yang
digunakan dalah penulisan bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab Kuno menjadi
aksara Sirilik.
Meski begitu,
orang-orang Turkmenistan tidak menerima begitu saja. Kebijakan untuk membawa
penduduk Turkmenistan meninggalkan cara-cara tradisional untuk mendukung
komunisme ternyata tidak sepenuhnya berhasil hingga pada tahun 1948. Sejak itu,
Stalin mencoba cara yang lebih halus terhadap penduduk Turkmenistan. Salah
satunya dengan menjadikan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di RSS Turkmenistan
bersama dengan bahasa Rusia. Sepeninggal Stalin, Bangsa Turkmen menikmati
kemajuan ekonomi yang cukup pesat.
Halaman baru
dibuka pada akhir 1989. Ketika Uni Soviet mulai runtuh, RSS Turkmenistan dan
negara Asia Tengah lainnya cemas akan keadaan negaranya karena mereka
sangat bergantung kepada kekuatan ekonomi dan pasar umum di Moskow. Kehancuran pun
tak terelakkan, RSS Turkmenistan akhirnya berani mendeklarasikan
kemerdekaannya pada 27 September 1991 dan merupakan salah satu republik
terakhir yang memisahkan diri.
Saat ini,
Turkmenistan menerapkan sistem politik tunggal. Pemerintahan otoriter masih
berkuasa di Turkmenistan. Sejak kemerdekaannya, Turkmenistan dipimpin oleh
Saparmurat Niyazov yang menjuluki dirinya sebagai pemimpin bangsa Turkmen.
Namun, Niyazov meninggal pada 2006 dan digantikan oleh Gurbanguly
Berdimuhammedow yang masih menjabat hingga saat ini.
14.
Ukraina
Ukraina
merupakan negara pecahan Uni Soviet yang terletak di Eropa Timur yang
mayoritasnya dihuni oleh etnis Ukraina. Ibukota sekaligus kota terbesar Ukraina adalah Kyiv.
Ukraina merupakan negara Uni Soviet terpenting kedua setelah Rusia. Dua
orang yang pernah memimpin Uni Soviet, Leonid Brezhnev dan Yuri Andropov sama-sama lahir di
Ukraina.
Sejarah pada Era Soviet:
Ukraina yang
sempat merasakan kemerdekaan singkat pasca berakhirnya Perang Dunia I sekali
lagi harus mengakui dominasi Rusia. Pada 1917, Ukraina diambil alih oleh kaum
Bolshevik dan didirikanlah RSS Ukraina yang menjadi salah satu republik pendiri
Uni Soviet pada 1922. Di pertengahan tahun 1920, komunisme berhasil diterima di
kalangan masyarakat Ukraina. Hal tersebut dikarenakan pemerintahan Lenin
menerapkan sistem Ukrainisasi dan peremajaan pertanian di wilayah Ukraina selepas Perang
Dunia I yang memajukan kaum petani.
Namun, semua hal
tersebut dicabut secara brutal sepeninggal Lenin. Joseph Stalin naik tahta.
Para petani Ukraina diperas dan dipaksa untuk menyerahkan hasil panennya kepada
negara. Hasilnya, terjadi bencana kelaparan besar-besaran di RSS Ukraina antara tahun 1922 hingga
1933 yang menyebabkan sekitar 5-7 juta orang meninggal. Hal tersebut diperparah dengan meletusnya
Perang Dunia II di Eropa. RSS Ukraina kehilangan 5 juta penduduknya akibat perang. Meskipun
begitu, Perang Dunia II pun membawa dampak positif bagi Ukraina.
Setelah Perang
Dunia II berakhir, kota-kota besar Ukraina mengalami era industrialisasi. Kyiv
dan Lviv menjadi pusat industri Soviet. Sevastopol di Krimea dianugerahi gelar
kota pahlawan. Kolektivisasi lahan dengan sukses dilakukan rezim Khrushchev. Ukraina
pun merasakan kemajuan ekonomi meski dominasi etnis Ukraina di wilayah tersebut terus terancam oleh orang-orang Rusia.
Di akhir 1980an,
rakyat Ukraina mulai muak dengan dominasi Rusia di negara tersebut. Diperparah
dengan meledaknya reaktor nuklir Chernobyl yang terletak di Ukraina yang membuat
ketidakpuasan rakyat Ukraina terhadap Uni Soviet meroket. Akhirnya dengan
memanfaatkan kondisi Uni Soviet yang melemah, muncul pergerakan pro-kemerdekaan
di Ukraina yang dikenal dengan sebutah “Rukh”.
Ukraina pun pada akhirnya memperoleh kemerdekaannya pada 24 Agustus 1991
dan secara perlahan mulai megurangi pengaruh Rusia di negara tersebut.
15.
Uzbekistan
Uzbekistan atau
Republik Uzbekistan adalah sebuah negara di Asia Tengah yang mayoritas
penduduknya berasal dari etnis Uzbek. Oleh karena itu, negara ini mengadopsi
bahasa Uzbek sebagai satu-satunya bahasa resmi mereka meskipun bahasa Rusia
juga banyak digunakan. Ibukota Uzbekistan berada di Tashkent. Pada era Perang Dingin,
negara ini merupakan pusat produksi kapas di Uni Soviet.
Sejarah pada Era Soviet:
Era Soviet di
Uzbekistan dimulai pada 1924. Saat itu, didirikanlah lima republik di Asia
Tengah termasuk RSS Uzbekistan berdasarkan garis etnis yang ditentukan oleh komisaris pusat. Pada 1925,
RSS Uzbekistan dinobatkan sebagai salah satu dari 15 republik Soviet dan pada tahun
1928, kolektivisasi mulai dilakukan di negara tersebut dan berlangsung hingga
akhir 1930an.
Rakyat
Uzbekistan mengalami puncak penderitaan pada kisaran tahun 1937-38 ketika
Stalin melancarkan program “Pembersihan Besar-Besaran”. Kala itu, ribuan penduduk
lokal yang diduga sebagai nasionalis dan musuh komunis dibuang ke Siberia
bahkan dieksekusi, termasuk Faizullah Khojaev, Perdana Menteri pertama Uzbekistan.
Selain itu, Islam menjadi titik fokus dorongan anti-agama pemerintah komunis.
Mesjid-mesjid ditutup dan sekolah Islam dijadikan museum anti-agama. Namun di balik itu,
Stalin juga memberi sisi positif ketika berhasil meningkatkan mutu hidup warga
Uzbekistan, khususnya yang tinggal di wilayah pedalaman.
Perang Dunia II
mengubah demografi RSS Uzbekistan ketika banyak orang Rusia dan Ukraina masuk
ke negara tersebut menggeser orang-orang Uzbek yang berkurang karena 265.000
orang Uzbekistan tewas akibat perang. Setelah Stalin meninggal, pada 1960-an
terjadi peningkatan produksi kapas di Uzbekistan yang menyebabkan penarikan
irigasi besar-besaran dari sungai Amu Darya dan bencana ekologis Laut Aral.
Pada akhir
1980an, para nasionalis memanfaatkan isu tersebut untuk memberontak. Partai
Komunis yang berkuasa selama hampir 70 tahun pun akhirnya jatuh. Uzbekistan pun
mendeklarasikan kemerdekaannya pada 31 Agustus 1991 pasca percobaan kudeta di
Moskow. RSS Uzbekistan berganti nama menjadi Republik Uzbekistan. Islam
Karimov, ketua Partai Komunis Uzbekistan yang menjabat sejak 1989 menjadi
presiden Uzbekistan hingga saat ini.
-
Itulah profil serta sejarah singkat ke-15 negara pecahan Soviet. Hingga saat ini, semua negara tersebut masih mencari jati diri sebagai bangsa yang merdeka pasca runtuhnya Uni Soviet.
Daftar Republik Soviet berdasarkan Waktu Memisahkan Diri:
1.
RSS Lituania merdeka pada 1
Maret 1990
2.
RSS Georgia merdeka pada 9
April 1991
3.
RSS Estonia merdeka pada 20
Agustus 1991
4.
RSS Latvia merdeka pada 21
Agustus 1991
5.
RSS Ukraina merdeka pada 24
Agustus 1991
6.
RSS Belarus merdeka pada 25
Agustus 1991
7.
RSS Moldova merdeka pada 27
Agustus 1991
8.
RSS Azerbaijan merdeka pada 30
Agustus 1991
9.
RSS Kirgizstan merdeka pada 31
Agustus 1991
10.
RSS Uzbekistan merdeka pada 1
September 1991
11.
RSS Tajikistan merdeka pada 9
September 1991
12.
RSS Armenia merdeka pada 21
September 1991
13.
RSS Turkmenistan merdeka pada 27
September 1991
14.
RSFS Rusia merdeka pada 12
Desember 1991
15.
RSS Kazakhstan merdeka pada 16
Desember 1991
-
GALERI
Perayaan Hari Kemerdekaan Armenia di Yerevan pada 2010 |
Hari Kemerdekaan Azerbaijan di Baku pada 2011 |
Parade Militer pada hari Kemerdekaan Belarus tahun 2011 di kota Minsk |
Pejabat Estonia pada Perayaan Kemerdekaan Estonia tahun 2015 di Kota Narva |
Perayaan Kemerdekaan Georgia di alun-alun Tbilisi pada 2011 |
Perayaan Hari Nasional Kazakhstan tahun 2011 di kota Alma-Ata |
Pesta Perayaan Hari Kemerdekaan Kirgizstan di Bishkek pada tahun 2011 |
Warga merayakan Kemerdekaan Latvia dari Uni Soviet di kota Riga pada tahun 1991 |
Warga Vilnius berpesta merayakan Hari Kemerdekaan Lituania di alun-alun kota pada tahun 2010 |
Parade militer di hari Kemerdekaan Moldova di kota Chisinau tahun 2012 |
Perayaan Hari Nasional Rusia pada 12 Juni 2016 di Moskow |
Warga Tajikistan merayakan hari kemerdekaannya di kota Dushanbe pada 1998 |
Perayaan Hari Kemerdekaan Turkmenistan di Ashgabat pada tahun 2012 |
Penduduk Ukraina merayakan Hari Kemerdekaannya di Kota Kyiv tahun 2015 |
Perayaan Hari Kemerdekaan Uzbekistan di kota Tashkent pada tahun 2014 |