Jumat, 24 Juni 2016

15 Negara Pecahan Uni Soviet

    


Peta Republik-Republik Uni Soviet
    Uni Soviet merupakan negara terbesar di dunia yang berdiri dari tahun 1922 hingga 1991. Uni Soviet merupakan gabungan dari 15 republik komunis atau yang disebut sebagai Republik Sosialis Soviet (RSS). Setelah keruntuhan Uni Soviet, ke-15 republik tersebut memutuskan untuk menjadi sebuah merdeka. Berikut adalah ke-15 negara pecahan Uni Soviet:

         1.     Armenia


Armenia atau Republik Armenia yang beribukota di Yerevan merupakan sebuah negara Eurasia yang terletak di daerah selatan Pegunungan Kaukasus dan tidak memiliki akses ke laut manapun. Armenia dihuni oleh etnis Armenia. Salah satu komandan Militer Uni Soviet pada Perang Dunia II, Hovhannes Bagramyan berasal dari Armenia.

Sejarah pada Era Soviet:

Pada awalnya, Armenia merupakan sebuah negara berdaulat setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 1918 dari Kekaisaran Rusia yang runtuh satu tahun sebelumnya. Namun, 4 tahun berselang, kaum Bolshevik yang menguasai sebagian besar wilayah Kekaisaran Rusia menganeksasi negara tersebut dan membentuk Republik Sosialis Soviet (RSS) Transkaukasia bersama dengan Azerbaijan dan Georgia pada 4 Maret 1922. Sejak saat itu, Armenia resmi menjadi bagian Uni Soviet.

Sejak saat itu pula, hukum komunis mulai diterapkan di Armenia. RSS Armenia menjadi sebuah entitas sendiri setelah RSS Transkaukasia dibubarkan pada 1936. Meskipun kondisi di negara tersebut terbilang stabil, namun rakyat Armenia yang terkenal religius mengalami banyak penderitaan sejak Joseph Stalin berkuasa di Uni Soviet. Gereja-gereja dihancurkan dan banyak pemuka agama disiksa. Hal tersebut diperparah dengan meletusnya Perang Dunia II. Tercatat sekitar 500.000 penduduk Armenia yang setara dengan ⅓ populasi negara tersebut terjun ke medan perang dan 175.000 di antaranya tewas atau hilang dalam tugas.

Pada 1953, Stalin meninggal dan digantikan oleh Nikita Khrushchev. Sejak saat itu, rakyat Armenia merasa kehidupan mereka lebih dihargai. Puncaknya pada 1965 ketika rezim Khrushchev untuk pertama kalinya mengakui Genosida Armenia yang dilakukan Kekaisaran Ottoman pada Perang Dunia I.

Di era 80an, giliran Mikhail Gorbachev berkuasa. Melemahnya Soviet dimanfaatkan para tokoh pro-kemerdekaan Armenia untuk memberontak. Pada 1990, Tentara Nasional Armenia (NAA) dibentuk. Beberapa bentrokan antara NAA dan aparat keamanan Soviet tak terhindarkan di Yerevan. Akhirnya, pada 23 Agustus 1991, RSS Armenia merupakan salah satu negara pertama yang mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet dengan nama Republik Armenia.


               2.     Azerbaijan


Sama seperti Armenia, Azerbaijan merupakan negara yang terletak di daerah Kaukasus. Ibukota sekaligus kota terbesar Azerbaijan terletak adalah Baku yang berbatasan langsung dengan Laut Kaspia. Azerbaijan memiliki sebuah eksklave bernama Nakhchivan yang terletak di antara Armenia dan Iran.

Sejarah di Era Soviet:

Era komunis di Azerbaijan bermula ketika Republik Demokrasi Azerbaijan yang merdeka dari Kekaisaran Rusia pada 1918 dianeksasi oleh kaum Bolshevik pada 1922 yang kemudian membentuk RSS Transkaukasia bersama dengan Armenia dan Georgia. Pada 1936, RSS Transkaukasia dibubarkan dan RSS Azerbaijan menjadi sebuah entitas yang mandiri.

Azerbaijan merupakan daerah kaya minyak. Pada awal abad ke-20, hampir separuh minyak dunia disuling di Baku. Hal itulah yang membuat Hitler pada Perang Dunia II mencoba untuk menginvasi daerah tersebut namun dapat digagalkan oleh Tentara Merah lewat kemenangan telak di Stalingrad. Seperlima orang Azerbaijan berjibaku di medan perang. 250.000 di antaranya terbunuh dan kurang lebih 130 orang Azerbaijan dianugerahi gelar kepahlawanan Uni Soviet.

Meskipun begitu, rakyat Azerbaijan yang mayoritas beragama Islam tetap mendapat perlakuan diskriminatif oleh rezim Stalin. Namun pada 1953, setelah kematian Stalin, Khrushchev yang menjadi penggantinya menerapkan kebijakan de-Stalinisasi yang melonggarkan peraturan. Program tersebut juga berpengaruh besar terhadap kondisi Azerbaijan. Proses tersebut memicu terjadinya industrialisasi dan urbanisasi besar-besaran di negeri kaya minyak tersebut.

Pada tahun 1960, mulai terjadi krisis ekonomi. Omset perusahaan-perusahaan minyak turun drastis dan perlahan bangkrut. Salah satunya disebabkan adanya pemindahan produksi tambang minyak ke daerah Uni Soviet yang lain. Pada tahun 1980-an, ketika Mikhail Gorbachev memulai program Perestroika-nya, munculah organisasi-organisasi pro-kemerdekaan. Pada 1990 orang Azerbaijan berkumpul di alun-alun Baku menuntut kemerdekaan.  Secara brutal para demonstran ditindas oleh aparat Soviet dalam peristiwa yang dikenal oleh rakyat Azerbaijan sebagai Januari Hitam. Setelah melalui serangkaian kekacauan, akhirnya pada 30 Agustus 1991, Azerbaijan resmi memproklamasikan kemerdekaannya dengan Heydər Əliyev sebagai presiden pertamanya. Sejak merdeka, negara ini terus berjuang melawan gerakan separatis Nagormo-Karabakh yang dibantu Armenia.


               3.     Belarus


Belarus atau Belarusia merupakan sebuah negara yang terletak di Eropa Timur dan beribukota di Minsk. Negara yang berbatasan langsung dengan Latvia, Lituania, Polandia, Rusia, dan Ukraina ini merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet di Eropa Timur. Hingga saat ini, negara ini dipimpin oleh Aleksander Lukashenko dan merupakan salah satu sekutu terdekat Rusia.

Sejarah pada Era Soviet:

Sejarah Belarus di era komunis dimulai ketika Republik Rakyat Belarus yang dibantu Kekaisaran Jerman terjungkal setelah Tentara Merah menduduki daerah tersebut pasca mundurnya tentara Jerman dari Belarus pada 1919. Sejak saat itu, Republik Rakyat Belarus diganti namanya menjadi RSS Belarus dan merupakan salah satu anggota pendiri Uni Soviet pada 1922.

RSS Belarus memainkan peran penting dalam sejarah Uni Soviet karena merupakan tempat di mana pusat-pusat industri Uni Soviet seperti Minsk dan Brest berada. Ketika Perang Dunia II pecah, tentara Jerman melancarkan Operasi Barbarossa dengan menginvasi Soviet. Belarus yang merupakan garis terdepan pertahanan pasukan Uni Soviet dalam menghadapi gempuran Nazi Jerman merupakan daerah Soviet pertama yang dicaplok oleh tentara Nazi.

Selama pendudukan Nazi, banyak sarana yang dihancurkan dan banyak penduduknya terbunuh atau dikirim ke kamp-kamp konsentrasi yang telah disediakan.  Pada 1945, perang pun berakhir. Belarus yang hancur lebur menjalankan program rekonstruksi setelah ekonomi Soviet melejit pasca perang. Namun, rakyat Belarus tetap mengalami penderitaan ketika Stalin dan Khrushchev menerapkan program “Rusifikasi” yaitu penyebaran orang-orang Rusia ke seluruh negara bagian Uni Soviet termasuk Belarus sehingga membatasi perkembangan budaya tradisional Belarus.

Pada 1986, kondisi RSS Belarus semakin terpuruk akibat terkena dampak bencana nuklir Chernobyl di Ukraina. Hal itu dimanfaatkan rakyat Belarus untuk bangkit. Saat pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev menerapkan Perestroika-nya, ribuan orang Belarus mengirim sebuah petisi padanya mengenai hilangnya budaya mereka. Selain itu, ditemukannya pemakaman massal berisi 250.000 korban Stalin dianggap rakyat Belarus sebagai program penghapusan etnis Belarus oleh Soviet sehingga membuat rakyat Belarus menginginkan kemerdekaan. RSS Belarus resmi menyatakan kemerdekaannya pada 27 Juli 1990 dan berganti nama menjadi Republik Belarus pada 25 Agustus 1991.



     4.     Estonia


Estonia merupakan negara Eropa yang terletak di kawasan Laut Baltik. Bersama Latvia dan Lituania, Estonia membentuk Trio Baltik yang semuanya merupakan pecahan Uni Soviet. Ibukota Estonia adalah Tallinn. Negara ini merupakan anggota Uni Eropa dan NATO.

Sejarah pada Era Soviet:

Estonia sempat menikmati masa-masa indah sebagai negara berdaulat sejak runtuhnya Kekaisaran Rusia pada 1918 dengan nama Republik Estonia. Namun pada 1940, berdasarkan Pakta Molotov-Ribbentrop antara Soviet dan Jerman, Uni Soviet berhak menempatkan tentaranya di Estonia pada 1940 dan pada 19 Agustus, Estonia resmi menjadi bagian Uni Soviet dengan nama RSS Estonia meskipun pencaplokan tersebut ditentang dan tidak diakui oleh sekutu Barat.

Sejak saat itu, sekitar 80.000 warga Estonia pergi meninggalkan negaranya menuju Finlandia, Jerman, atau Swedia. Pada 12 Januari 1949, Dewan Menteri Soviet atas perintah Stalin mengeluarkan dekrit tentang pengusiran sebagian besar warga Estonia ke Siberia dan dalam beberapa pekan berikutnya, kolektivisasi terjadi pada hampir semua rumah tangga di Estonia.

Setelah Perang Dunia II berakhir, pengusiran massal warga Baltik pun dihentikan. RSS Estonia menjadi salah satu negara penting bagi Soviet. Militer Soviet membangun pangkalan-pangkalan kapal selam armada Baltik di daerah pesisir. Orang yang bukan penduduk setempat dilarang datang ke tempat tersebut tanpa izin. Tempat penyiagaan militer tertutup yang terkenal adalah Kota Pladski yang sama sekali terlarang bagi akses umum. Di kota ini, terdapat reaktor nuklir aktif yang dapat menunjang kekuatan militer Soviet pada masa Perang Dingin.

Memasuki dasawarsa 1980-an, muncul pergerakan yang menuntut otonomi Estonia memanfaatkan melemahnya Uni Soviet.  Pada awal 1987, ketika sebagian kemerdekaan ekonomi tercapai, para penduduk di negara Baltik khususnya Estonia melancarkan “Revolusi Bernyanyi” di mana lima lagu patriotik dinyanyikan oleh 300.000 orang di Tallinn. Akhirnya, Republik Estonia dideklarasikan pada 16 November 1988 dan resmi merdeka pada 20 Agustus 1991. Setelah merdeka, Estonia menerapkan kembali konstitusi yang berlaku sebelum tahun 1940. Reaktor nuklir di kota Pladski dan pangkalan militer daerah pesisir peninggalan Soviet diambil alih dan serdadu terakhir Rusia beranjak dari negara tersebut pada 31 Agustus 1994.


     5.     Georgia


Georgia merupakan negara yang terletak di kawasan Kaukasus bersama dengan Armenia dan Azerbaijan.  Ibukotanya berada di Tbilisi. Georgia merupakan tanah kelahiran pemimpin paling berpengaruh di Uni Soviet, Joseph Stalin yang lahir di kota Gori pada 18 Desember 1878.

Sejarah di Era Soviet:

Georgia yang pada Perang Sipil Rusia menjadi pangkalan serdadu Inggris dan Jerman diserang oleh Tentara Merah pada 1921. Peristiwa tersebut menyulut ditandatanganinya Traktat Moskow yang mengharuskan ditariknya tentara Inggris dan Jerman dari negara tersebut. Sejak saat itu, Georgia secara resmi diduduki oleh Tentara Merah dan bergabung dengan Uni Soviet.

Meskipun begitu, bukan berarti program komunis dapat berjalan mulus di Georgia. Pada 1924, terjadi pemberontakan yang dilakukan kaum oposisi terhadap pemerintah komunis yang disebut “Kebangkitan Agustus” meskipun dapat digagalkan. Setelah dicaplok, Georgia digabungkan bersama RSS Armenia dan RSS Azerbaijan membentuk RSFS Transkaukasia hingga pada 1936, RSS Georgia didaulat menjadi sebuah entitas sendiri. 

Pada masa rezim Stalin berkuasa, banyak gereja-gereja di Georgia dihancurkan dan dialih gunakan sebagai gudang senjata. Tidak ada kebebasan beragama pada saat itu meskipun Stalin merupakan anak seorang penganut Gereja Ortodoks Georgia yang taat. Pada Perang Dunia II, 700.000 penduduk Georgia berjuang bersama Tentara Merah melawan Nazi dan hampir separuhnya meninggal saat bertugas.

Keadaan di RSS Georgia membaik pasca kematian Stalin. Meski begitu, rakyat masih merasa tertindas atas kebijakan yang diterapkan pemerintah komunis. Tahun 1980, Uni Soviet melemah. Hal tersebut dimanfaatkan para nasionalis untuk mengekspresikan keinginannya untuk merdeka. Pada 9 April 1989, sebuah demonstrasi di Tbilisi yang awalnya berjalan damai harus berakhir tragis dengan dibunuhnya beberapa orang oleh tentara Soviet. Hal tersebut membuat rakyat semakin muak. Para anti-komunis yang dipimpin Merab Kostava dan Zviad Gamsakhurdia semakin bersemangat berunding mempersiapkan kemerdekaan. Hingga akhirnya, pada 9 April 1991, Republik Georgia mendeklarasikan kemerdekaannya dan Gamsakhurdia terpilih menjadi presiden pertamanya pada 26 Mei 1991, beberapa bulan sebelum Uni Soviet bubar. Kini, Georgia masih berjuang menumpaskan gerakan separatis Abkhazia dan Ossetia Selatan.



     6.     Kazakhstan



Kazakhstan merupakan sebuah negara yang terletak di daerah Asia Tengah. Dengan luas sekitar 2 juta km2, negara yang mayoritas dihuni oleh etnis Kazakh ini dinobatkan sebagai negara terkurung daratan terluas di dunia. Ibukota Kazakhstan adalah Astana, sedangkan kota terbesarnya adalah Alma-ata. Kazakhstan merupakan negara terbesar kedua di Uni Soviet setelah Rusia.

Sejarah pada Era Soviet:

Setelah jatuhnya Kekaisaran Rusia, Kazakhstan sempat menikmati periode sebagai sebuah otonomi sendiri bernama Alash. Namun, periode tersebut hanya berlangsung selama 2 tahun. Pada 1920, Tentara Merah memasuki wilayah Alash dan mengubah wilayah tersebut menjadi RSS Kirgiz namun berganti nama pada 1936 menjadi RSS Kazakhstan.

Sejak menjadi bagian dari Uni Soviet, terutama pada masa pemerintahan Stalin, rakyat Kazakhstan mengalami kesengsaraan yang begitu parah. Program kolektivisasi yang diterapkan rezim Stalin menyebabkan rakyat kelaparan dan terjebak kemiskinan. Tercatat pada tahun 1933, populasi Kazakhstan berkurang 38% dari tahun sebelumnya. Mesjid-mesjid dihancurkan. Banyak para intelektual etnis Kazakh dibunuh, dibuang, atau dikirim ke gulag-gulag di Siberia.

Namun, keadaan mulai membaik sejak berakhirnya Perang Dunia II dan pasca kematian Stalin. Presiden Khrushchev melakukan industrialisasi di tanah tersebut namun tetap mengutamakan pertanian sebagai faktor penunjang ekonomi utama. Kosmodrom Baikonur, fasilitas peluncuran roket tertua dan terbesar di dunia dibangun di tengah stepa Kazakhstan pada tahun 1955. Program modernisasi pun dilakukan ketika Leonid Brezhnev menjabat dan terbilang sukses. Namun di balik itu, tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi di Kazakhstan sangatlah parah, khususnya yang terjadi pada Laut Aral.

Kebangkitan etnis Kazakh memuncak pada periode 1980an setelah diterapkannya liberalisasi oleh Mikhail Gorbachev. Mereka meminta reformasi politik dan ekonomi. Pada Desember 1986, demonstrasi yang dilakukan oleh pemuda Kazakh terjadi di Alma-ata.  Mereka menuntut turunnya Sekretaris Jenderal RSS Kazakhstan pada saat itu, Dinmukhamed Konayev . Setelah melalui serangkaian kekacauan, akhirnya pada 16 Desember 1991, Kazakhstan menjadi negara terakhir yang menyatakan kemerdekaannya dari Uni Soviet dengan Nursultan Nazarbayev terpilih sebagai presiden pertamanya.


     7.     Kirgizstan


Kirgizstan atau Republik Kirgizstan merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Tengah dan merupakan rumah bagi etnis Kirgiz. Diapit oleh Kazakhstan, Tajikistan, Tiongkok, dan Uzbekistan, negara ini tidak memiliki akses ke laut manapun. Ibukota sekaligus kota terbesar Kirgizstan adalah Bishkek (pada era Soviet bernama Frunze). Salah satu pemimpin kaum Bolshevik ternama, Mikhail Frunze, berasal dari Kirgizstan.

Sejarah pada Era Soviet:

Kekuasaan Soviet di negara ini dimulai pada 1919. Oblast Otonomi Kara-Kyrgyz didirikan pada 1920 dan diubah pada 1936 menjadi RSS Kirgizstan sekaligus dimulainya periode baru negara tersebut sebagai republik penuh dari Uni Soviet. 

Selama dasawarsa 1920, kehidupan sosial Kirgizstan jauh dari kata makmur. Tingkat pendidikan, literasi, dan kesejahteraan sangat rendah, dan merupakan yang terendah di antara republik Soviet lainnya. Namun, rezim Stalin mampu meningkatkan kehidupan sosial rakyat Kirgizstan dengan diperkenalkannya bahasa Rusia kepada rakyat setempat. Walaupun aktivitas nasionalis ditekan pada era Stalin, namun banyak aspek budaya nasional bangsa Kirgiz yang tetap dipertahankan.

Stalin meninggal pada 1953, namun kehidupan rakyat Kirgiz tidak terlalu berubah ketika Khrushchev dan Brezhnev secara bergantian berkuasa. Pada saat itu, Kirgizstan berubah menjadi republik multietnis. Bahkan di kota Frunze (Bishkek), orang Kirgiz hanya mencakup 22% dari seluruh populasi kota, sedangkan sisanya adalah orang Rusia, Ukraina, dan orang Slavia lainnya.

Pertengahan dasawarsa 1980, Mikhail Gorbachev menerapkan program glasnost-nya. Pada saat itu, Gerakan Demokratik Kirgizstan (GDK) berkembang menjadi kekuatan politik berarti yang mengancam hegemoni Partai Komunis di RSS Kirgizstan. Pada Juni 1990, ketegangan  antara etnis Uzbek dan Kirgiz muncul di Oblast Osh. Pemerintah setempat mengumumkan keadaan darurat dan memilih Askar Akayev sebagai presiden baru RSS Kirgizstan.  Setelah menjadi presiden, Akayev memperkenalkan struktur pemerintahan baru yang berorientasi pada reformasi dan meningkatkan semangat gerakan separatis untuk menggiring Kirgizstan menuju pintu gerbang kemerdekaan. Akhirnya pada 31 Agustus 1991, Majelis Agung Soviet di RSS Kirgizstan mendeklarasikan kemerdekaannya dan lahirlah Republik Kirgizstan.


     8.     Latvia


Latvia merupakan sebuah negara yang terletak di kawasan Laut Baltik dan membentuk sebuah komunitas bernama Trio Baltik bersama Estonia dan Lituania. Ibukotanya adalah Riga. Sejak 2004, Latvia merupakan negara anggota Uni Eropa dan juga NATO.

Sejarah pada Era Soviet:

Sejarah Soviet di Latvia dimulai pada tahun 1940 ketika Uni Soviet menginvasi negara tersebut berdasarkan Pakta Non-Agresi antara Uni Soviet dan Jerman meskipun pada 1941 hingga 1944 negara ini diduduki oleh Nazi Jerman. Pada 1944, terjadi bentrokan antara pasukan Jerman dan Uni Soviet di Latvia. Saat itu, kedua belah pihak sama-sama mendiskriminasi warga Latvia dan pada akhirnya Uni Soviet berhasil mengusir Jerman dari Latvia dan menguasai negara tersebut.

Untuk memperkuat posisinya, Uni Soviet mendirikan sebuah republik mandiri bernama RSS Latvia. Pada tahun 1949, sekitar 43.000 warga Latvia yang diduga anti-Soviet dideportasi ke Siberia dan menggantinya dengan orang Rusia. Akibatnya, orang Rusia mulai mendominasi wilayah Latvia. Bahkan, Moskow menetapkan RSS Latvia sebagai negara bilingual dengan Bahasa Rusia dan Bahasa Latvia sebagai bahasa ibu. Pada 1959, terhitung populasi etnis Latvia di tanah tersebut turun hingga 62%.

Keadaan perlahan berubah setelah Stalin meninggal. Latvia dijadikan sebagai lahan produksi hasil tani yang maju, di samping itu juga Moskow mendirikan pangkalan militer dan pabrik-pabrik di kota-kota besar seperti Riga, Daugavpils, dan Liepaja. Meskipun begitu, Latvia tetap kekurangan tenaga kerja karena penduduknya banyak yang dideportasi oleh rezim Stalin.

Pada kuartal terakhir dasawarsa 1980, Gorbachev memperkenalkan sistem liberalisasi ekonomi dan politik yang dimanfaatkan para tokoh nasionalis. Pada musim panas 1987, terjadi demonstrasi di Riga, terinspirasi atas demonstrasi di Tallinn, Estonia. Solusinya, pada 1989 Majelis Agung Soviet menawarkan resolusi untuk negara ini dengan diadakannya sebuah pemilu. Pemilu dengan tertib terlaksana. Hasilnya, partai pro-kemerdekaan memenangi 65% suara rakyat Latvia dan pada 4 Mei 1990 mereka menyatakan kemerdekaannya secara sepihak. Pihak Soviet pun tidak kuasa menahan gelombang nasionalisme di negara ini hingga akhirnya pada 21 Agustus 1991 Latvia secara resmi merdeka menjadi sebuah negara berdaulat dengan nama Republik Latvia.


     9.     Lituania


Lituania merupakan negara di Eropa bagian timur laut. Lituania merupakan satu dari tiga negara Baltik yang berbatasan langsung dengan Laut Baltik. Negara ini berbatasan dengan Latvia, Belarus, Polandia, dan Oblast Kaliningrad milik Rusia. Ibukota Lituania terletak di Vilnius. Salah satu kota pelabuhan terpenting Uni Soviet, Klaipėda, terletak di negara ini.

Sejarah pada Era Soviet:

Era Soviet di Lituania dimulai pada 1940. Kala itu, Lituania yang merupakan sebuah negara independen dicaplok Uni Soviet secara sepihak dan pada 3 Agustus 1940, didirikanlah RSS Lituania yang kemudian diresmikan sebagai satu dari 15 negara bagian Uni Soviet. Meskipun begitu, pada 1941 wilayah ini sempat diduduki oleh Nazi Jerman tetapi dapat direbut kembali oleh Uni Soviet pada 1944. Sejak saat itu, kota Memel yang merupakan pelabuhan penting di Eropa diserahkan kepada RSS Lituania dari Jerman dan diganti namanya menjadi Klaipėda. Pada akhir 1945, hampir semua penduduk Jerman yang tinggal di kota tersebut dipaksa meninggalkan kota.

Pada era-Stalin, Soviet melakukan deportasi besar-besaran warga Lituania ke Siberia untuk menyempurnakan program Rusifikasi dan kolektivisasi di daerah tersebut. Dalam kurun waktu 8 tahun hingga 1952, sekitar 100.000 partisan nasionalis Lituania bertempur melawan sistem Soviet. Sekitar 30% di antaranya terbunuh dan sisanya dikirim ke gulag. Tercatat sejak Perang Dunia II, Lituania kehilangan sekitar 780.000 penduduknya.

Diterapkannya program perestroika dan glasnost pada pertengahan dekade 1980 merangsang tumbuhnya gerakan kemerdakaan anti-komunis di Lituania ngya disebut Sajūdis. Setelah meraih kemenangan pada pemilu Majelis Agung Soviet, Sajūdis memproklamasikan kemerdekaan Lituania pada 11 Maret 1990 yang membuat Lituania menjadi negara yang berbuat demikian.

Kekacauan tidak sampai di situ, Uni Soviet yang berusaha mencegah usaha Sajūdis mengirim tentaranya ke Vilnius dan menyerang Menara TV Vilnius pada 13 Januari 1991 yang menyebabkan 14 warga Lituania tewas dan 600 lainnya luka-luka. Selain itu juga, pada 31 Juli 1991 militer Soviet pun membunuh 7 penjaga perbatasan Lituania di perbatasan Belarus. Akhirnya setelah upaya kudeta di Moskow pada Agustus 1991 dilancarkan, Lituania pun mendapatkan pengakuan luas dari dunia internasional mengenai kemerdekaannya.


     10.     Moldova


Moldova merupakan sebuah negara di Eropa Timur yang diapit oleh Rumania dan Ukraina sehingga membuat negara tersebut tidak memiliki akses sama sekali ke laut. Pusat pemerintahan Moldova berada di Chişinău. Saat ini, Moldova merupakan negara termiskin di Eropa dengan ¼ penduduknya hidup dengan pendapatan kurang dari $2/hari. Selain itu, Moldova juga masih bermasalah dengan munculnya gerakan separatis Transnistria.

Sejarah di Era Soviet:

Pengaruh Soviet mulai masuk ke Moldova pada 28 Juni 1940. Ketika Eropa Barat sedang dilanda Perang Dunia II, Uni Soviet mengultimatum Kerajaan Rumania yang pada saat itu menguasai wilayah Moldova modern. Ultimatum terebut memaksa Kerajaan Rumania harus rela menyerahkan wilayah Bessarabia dan Bukovina Utara kepada Uni Soviet yang kemudian akan dibagi antara RSS Ukraina dan RSS Moldova yang baru diakui dunia internasional pada 1947.

RSS Moldova sempat diduduki oleh tentara Nazi Jerman pada 1941 namun dapat direbut kembali oleh pasukan Soviet pada 1944. Sejak saat itu, penguasa Soviet Joseph Stalin mendeportasi 20.000 penduduk lokal ke wilayah Ural, Siberia, dan Kazakhstan Utara. Pada 1946, wilayah Soviet Selatan termasuk RSS Moldova dilanda bencana kelaparan hebat. Di RSS Moldova saja, sekitar 250.000 tewas kelaparan dan tercatat ada 350.000 kasus kekurangan gizi.

Pada dasawarsa 1970 hingga 1980, RSS Moldova mendapatkan sumbangan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan fasilitas industri di negara tersebut. Selain itu, rezim Soviet pasca kematian Stalin memperjuangkan status bahasa Moldova agar dipisahkan dari bahasa Rumania. Salah satunya dengan mengadopsi alfabet Sirilik sebagai alfabet induk dalam penulisan bahasa Moldova.

Memasuki dekade 1980an, pergerakan-pergerakan pro-kemerdekaan yang awalnya begitu dibungkam perlahan muncul. Menyusul program glasnost dan perestroika ala Gorbachev, lahirlah Front Rakyat Moldova (FPM). Bersama dengan republik Soviet lainnya, RSS Moldova mulai merencanakan kemerdekaan.  Setelah terjadi demonstrasi besar di Chişinău, RSS Moldova menyelenggarakan pemilu demokratis pertamanya pada Maret 1990. Mircea Snegur terpilih sebagai presiden pertama Moldova, dan RSS Moldova secara resmi merdeka pada 27 Agustus 1991 dengan nama Republik Moldova.


     11.     Rusia


Rusia atau Federasi Rusia adalah sebuah negara yang membentang luas dari ujung timur laut Asia hingga Eropa Timur. Negara ini merupakan negara terbesar di dunia dengan luas sekitar 17 juta km2. Selain itu, Rusia juga pernah menjadi republik terbesar Uni Soviet dan merupakan ahli waris utama mantan negara adidaya tersebut. Negara ini mewarisi 50% jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dah kurang lebih 50% aset-aset ekonomi dan persenjataan di era Soviet.

Rusia merupakan bagian terpenting bagi Uni Soviet. Pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin lahir di Saint Petersburg, Rusia. Tiga pemimpin Soviet lainnya pun lahir di wilayah Rusia modern. Nikita Khrushchev lahir di Kalinovka, Konstantin Chernenko lahir di Yeniseysk, sedangkan Mikhail Gorbachev lahir di Privolnoye. Selain itu, kota-kota penting di era Soviet seperti ibukota Moskow, Leningrad, Stalingrad, Kaliningrad juga merupakan bagian dari Rusia.

Sejarah pada Era Soviet:

Sejarah Rusia pada era Soviet dimulai ketika negara tersebut didirikan. Sejak runtuhnya Kekaisaran Rusia pada 1917, Kaum Bolshevik (komunis) pimpinan Vladimir Lenin mengambil alih pemerintahan. Setahun kemudian, pada 1918, Republik Sosialis Federasi  Soviet (RSFS) Rusia didirikan melalui Konstitusi Soviet 1918. Selanjutnya, negara ini dijadikan sebagai satu dari empat negara bagian Uni Soviet yang secara resmi didirikan pada 30 Desember 1922 oleh Konstitusi Soviet. Republik ini dipimpin oleh Ketua Presidium Majelis Agung RSFS Rusia dengan Moskow sebagai ibukota RSFS Rusia sekaligus ibukota Uni Soviet.

Pada 1924, Vladimir Lenin meninggal dunia. Ia digantikan oleh Joseph Stalin sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di RSFS Rusia sekaligus Uni Soviet. Pada 1930an, banyak wilayah RSFS Rusia dilanda kelaparan. Hal tersebut membuat Stalin memperkecil wilayah RSFS Rusia yang dinilai terlalu besar agar koordinasi antar daerah menjadi lebih mudah. Pada saat itu, RSS Kazakhstan dan RSS Kirgizstan resmi menjadi sebuah entitas mandiri dipisahkan dari RSFS Rusia.

Memasuki dasawarsa 1940an, seiring berakhirnya Perang Duna II, RSFS Rusia mendapatkan banyak kompensasi wilayah. Mereka mendapatkan Oblast Kaliningrad (Königsburg) dari Jerman dan Kepulauan Sakhalin dari Jepang. Industrialisasi pun dilakukan di kota-kota besar seperti Sverdlovsk, Gorky, dan Novosibirsk, sedangkan kolektivisasi dilakukan di wilayah pedesaan.

Joseph Stalin wafat pada tahun 1953. Posisinya sebagai pemilik kursi nomor satu Uni Soviet digantikan oleh Georgy Malenkov untuk sementara. Baru setahun menjabat, Malenkov sudah membuat kontroversi dengan mentransfer wilayah Krimea yang sebelumnya merupakan wilayah RSFS Rusia menjadi wilayah RSS Ukraina karena mayoritas penduduk Krimea merupakan etnis Rusia. Tahun 1955 ,Malenkov digantikan oleh Nikita Khrushchev. Sama seperti Malenkov dan Stalin, Khrushchev pun gemar mengotak-atik wilayah politik di Uni Soviet. Kali ini giliran SSR Karelia-Finlandia yang diserahkan kepada RSFS Rusia.

Pada 1964, Nikita Khrushchev diturunkan oleh Partai Komunis Uni Soviet. Ia digantikan oleh Leonid Brezhnev. Pada era Brezhnev, RSFS Rusia dan hampir seluruh wilayah Uni Soviet mengalami suatu periode yang dinamakan era Stagnasi, di kondisi ekonomi dan politik Uni Soviet begitu kaku. Masa-masa sulit ini membuat komunisme di seluruh Eropa Timur melemah. Keadaan tidak berubah meskipun setelah Leonid Brezhnev turun tahta. Ia digantikan oleh Yuri Andropov pada 1983 namun meninggal setahun kemudian. Ia pun digantikan oleh Konstantin Chernenko. Namun, Chernenko pun bernasib sama. Ia wafat pada 1985 setahun setelah menjabat. Setelah wafat, Chernenko digantikan oleh Mikhail Gorbachev.

Naik di tengah kekacauan, Mikhail Gorbachev diberi pekerjaan rumah yang teramat berat. Untuk itu, ia pun memperkenalkan reformasi liberal di kalangan masyarakat Soviet. Ia memperkenalkan program glasnost dan perestroika-nya yang secara tidak langsung mengobarkan semangat republik lain termasuk RSFS Rusia untuk merdeka. Pada 1990, Boris Yeltsin terpilih sebagai ketua Majelis Agung RSFS Rusia.  Selanjutnya pada 1991, diadakan sebuah referendum di RSFS Rusia yang menghasilkan posisi baru di pemerintahan RSFS Rusia yaitu Presiden RSFS Rusia yang diduduki oleh Yeltsin.

Pada Agustus 1991, dilakukan sebuah percobaan kudeta oleh pejabat pro-Soviet terhadap Gorbachev untuk menghindari hancurnya negara tersebut. Namun, upaya tersebut gagal. Yeltsin yang pro-Gorbachev pada 23 Agustus 1991 menyatakan dibekukannya segala aktivitas Partai Komunis Uni Soviet di seluruh wilayah RSFS Rusia. Akhirnya pada 25 Desember 1991, RSFS Rusia diubah namanya menjadi Federasi Rusia. Uni Soviet pun bubar, Gorbachev mengundurkan diri, bendera putih-biru-merah milik Rusia dikibarkan di Kremlin menggantikan bendera Uni Soviet. Pada saat itu, nama kota-kota yang berbau komunis diganti kembali oleh rezim Yeltsin dengan nama sebelum revolusi.

Saat ini, Rusia masih berusaha keras untuk meraih status sebagai negara adidaya lagi. Rusia pada awalnya sempat dilanda krisis ketika Yeltsin memimpin hingga pada tahun 2000, seorang mantan pejabat KGB bernama Vladimir Putin menjadi Presiden Rusia. Bersama PM Dmitry Medvedev, Putin berusaha keras mengembalikan citra Rusia menjadi sebuah negara adidaya layaknya Uni Soviet. Rusia pun kembali menjelma menjadi salah satu kekuatan dunia. Namun, meski Rusia telah berhasil menunjukan perannya sebagai negara yang penting, namun statusnya masih jauh kalah dibandingkan dengan Uni Soviet dulu.


     12.     Tajikistan

Tajikistan merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet yang terletak di Asia Tengah. Kondisi geografisnya berupa pegunungan dan tidak memiliki laut. Tajikistan merupakan satu-satunya republik Soviet yang mayoritas penduduknya adalah cabang dari etnis Persia. Titik tertinggi di Uni Soviet, Puncak Komunisme (sekarang Puncak Ismail Samani) dengan ketinggian 7.495 mdpl terletak di negara ini.

Sejarah pada Era Soviet:

Tajikistan secara resmi menjadi salah satu bagian Uni Soviet pada 1924, setelah Tentara Merah menduduki wilayah Asia Tengah termasuk Tajikistan. Pada saat itu, Tajikistan merupakan bagian dari RSS Uzbekistan. Baru pada 1929, terjadi pemekaran di RSS Uzbekistan yang melahirkan sebuah republik baru bernama RSS Tajikistan yang dihuni oleh orang Tajik. Ibukotanya adalah Dushanbe yang kemudian diganti menjadi Stalinabad.

Dengan dibentuknya RSS Tajikistan, munculah lembaga-lembaga nasional. Koran berbahasa Tajik pertama dipublikasikan pada 1926. Sekolah-sekolah baru dibuka pada tahun yang sama. Pemerintah pusat juga memberi pelatihan terhadap orang-orang Tajik mengenai ilmu pemerintahan dengan mengirim mereka ke sekolah-sekolah di RSS Uzbekistan yang lebih maju. Di bawah kekuasaan Soviet, RSS Tajikistan mengalami banyak kemajuan baik di bidang ekonomi maupun sosial terutama ketika Khrushchev memimpin.  Penunjang ekonomi utama Tajikistan adalah budidaya kapas.

Meskipun begitu, standar hidup penduduk Tajikistan masih yang terendah di Uni Soviet. Penduduk Tajikistan pun sering mengalami diskriminasi. Keadaan tidak berubah hingga pada akhir 1989, para nasionalis Tajik memprotes pemerintah pusat akan pelanggaran HAM selama Soviet berkuasa. Meskipun tidak terjadi peristiwa-peristiwa berdarah, namun pada akhirnya di tahun 1991, Uni Soviet runtuh. Tajikistan mendeklarasikan kemerdekaannya dan mengubah namanya menjadi Republik Tajikistan.

Setelah kemerdekaan, Tajikistan dilanda perang saudara yang berlangsung dari 1992 hingga 1997. Sejak akhir perang, stabilitas politik yang baru didirikan dan maraknya bantuan asing telah membantu perekonomian negara ini menjadi berkembang. Kini, negara ini dipimpin oleh seorang anak petani bernama Emomali Rahmon.


     13.     Turkmenistan


Turkmenistan merupakan negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah. Ibukotanya adalah Ashgabat. Negara ini mayoritas dihuni oleh etnis Turkmen. Sebagian besar wilayahnya berupa hamparan padang pasir Karakum. Negara ini merupakan salah satu negara penghasil gas alam terbesar baik bagi Uni Soviet maupun dunia.

Sejarah pada Era Soviet:

Pengaruh komunis mulai masuk ke negara ini sejak 1917. Kala itu, Revolusi Bolshevik yang menandai kemenangan komunis melanda hampir seluruh bekas wilayah Kekaisaran Rusia termasuk Turkmenistan. Pada saat itu pula komunisme mulai diperkenalkan kepada bangsa Turkmen. RSS Turkmenistan terbentuk dan merupakan salah satu republik pertama Uni Soviet. Sejak saat itu, berbagai perubahan harus dihadapi orang Turkmenistan. Mereka dipaksa mengadopsi gaya hidup sekular. Aksara yang digunakan dalah penulisan bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab Kuno menjadi aksara Sirilik.

Meski begitu, orang-orang Turkmenistan tidak menerima begitu saja. Kebijakan untuk membawa penduduk Turkmenistan meninggalkan cara-cara tradisional untuk mendukung komunisme ternyata tidak sepenuhnya berhasil hingga pada tahun 1948. Sejak itu, Stalin mencoba cara yang lebih halus terhadap penduduk Turkmenistan. Salah satunya dengan menjadikan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di RSS Turkmenistan bersama dengan bahasa Rusia. Sepeninggal Stalin, Bangsa Turkmen menikmati kemajuan ekonomi yang cukup pesat.

Halaman baru dibuka pada akhir 1989. Ketika Uni Soviet mulai runtuh, RSS Turkmenistan dan negara Asia Tengah lainnya cemas akan keadaan negaranya karena mereka sangat bergantung kepada kekuatan ekonomi dan pasar umum di Moskow. Kehancuran pun tak terelakkan, RSS Turkmenistan akhirnya berani mendeklarasikan kemerdekaannya pada 27 September 1991 dan merupakan salah satu republik terakhir yang memisahkan diri.

Saat ini, Turkmenistan menerapkan sistem politik tunggal. Pemerintahan otoriter masih berkuasa di Turkmenistan. Sejak kemerdekaannya, Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Niyazov yang menjuluki dirinya sebagai pemimpin bangsa Turkmen. Namun, Niyazov meninggal pada 2006 dan digantikan oleh Gurbanguly Berdimuhammedow yang masih menjabat hingga saat ini.


     14.     Ukraina


Ukraina merupakan negara pecahan Uni Soviet yang terletak di Eropa Timur yang mayoritasnya dihuni oleh etnis Ukraina. Ibukota sekaligus kota terbesar Ukraina adalah Kyiv. Ukraina merupakan negara Uni Soviet terpenting kedua setelah Rusia. Dua orang yang pernah memimpin Uni Soviet, Leonid Brezhnev dan Yuri Andropov sama-sama lahir di Ukraina.

Sejarah pada Era Soviet:

Ukraina yang sempat merasakan kemerdekaan singkat pasca berakhirnya Perang Dunia I sekali lagi harus mengakui dominasi Rusia. Pada 1917, Ukraina diambil alih oleh kaum Bolshevik dan didirikanlah RSS Ukraina yang menjadi salah satu republik pendiri Uni Soviet pada 1922. Di pertengahan tahun 1920, komunisme berhasil diterima di kalangan masyarakat Ukraina. Hal tersebut dikarenakan pemerintahan Lenin menerapkan sistem Ukrainisasi dan peremajaan pertanian di wilayah Ukraina selepas Perang Dunia I yang memajukan kaum petani.

Namun, semua hal tersebut dicabut secara brutal sepeninggal Lenin. Joseph Stalin naik tahta. Para petani Ukraina diperas dan dipaksa untuk menyerahkan hasil panennya kepada negara. Hasilnya, terjadi bencana kelaparan besar-besaran di RSS Ukraina antara tahun 1922 hingga 1933 yang menyebabkan sekitar 5-7 juta orang meninggal.  Hal tersebut diperparah dengan meletusnya Perang Dunia II di Eropa. RSS Ukraina kehilangan 5 juta penduduknya akibat perang. Meskipun begitu, Perang Dunia II pun membawa dampak positif bagi Ukraina.

Setelah Perang Dunia II berakhir, kota-kota besar Ukraina mengalami era industrialisasi. Kyiv dan Lviv menjadi pusat industri Soviet. Sevastopol di Krimea dianugerahi gelar kota pahlawan. Kolektivisasi lahan dengan sukses dilakukan rezim Khrushchev. Ukraina pun merasakan kemajuan ekonomi meski dominasi etnis Ukraina di wilayah tersebut terus terancam oleh orang-orang Rusia.

Di akhir 1980an, rakyat Ukraina mulai muak dengan dominasi Rusia di negara tersebut. Diperparah dengan meledaknya reaktor nuklir Chernobyl yang terletak di Ukraina yang membuat ketidakpuasan rakyat Ukraina terhadap Uni Soviet meroket. Akhirnya dengan memanfaatkan kondisi Uni Soviet yang melemah, muncul pergerakan pro-kemerdekaan di Ukraina yang dikenal dengan sebutah “Rukh”.  Ukraina pun pada akhirnya memperoleh kemerdekaannya pada 24 Agustus 1991 dan secara perlahan mulai megurangi pengaruh Rusia di negara tersebut. 


     15.     Uzbekistan


Uzbekistan atau Republik Uzbekistan adalah sebuah negara di Asia Tengah yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Uzbek. Oleh karena itu, negara ini mengadopsi bahasa Uzbek sebagai satu-satunya bahasa resmi mereka meskipun bahasa Rusia juga banyak digunakan. Ibukota Uzbekistan berada di Tashkent. Pada era Perang Dingin, negara ini merupakan pusat produksi kapas di Uni Soviet.

Sejarah pada Era Soviet:

Era Soviet di Uzbekistan dimulai pada 1924. Saat itu, didirikanlah lima republik di Asia Tengah termasuk RSS Uzbekistan berdasarkan garis etnis yang  ditentukan oleh komisaris pusat. Pada 1925, RSS Uzbekistan dinobatkan sebagai salah satu dari 15 republik Soviet dan pada tahun 1928, kolektivisasi mulai dilakukan di negara tersebut dan berlangsung hingga akhir 1930an.

Rakyat Uzbekistan mengalami puncak penderitaan pada kisaran tahun 1937-38 ketika Stalin melancarkan program “Pembersihan Besar-Besaran”. Kala itu, ribuan penduduk lokal yang diduga sebagai nasionalis dan musuh komunis dibuang ke Siberia bahkan dieksekusi, termasuk Faizullah Khojaev, Perdana Menteri pertama Uzbekistan. Selain itu, Islam menjadi titik fokus dorongan anti-agama pemerintah komunis. Mesjid-mesjid ditutup dan sekolah Islam dijadikan museum anti-agama. Namun di balik itu, Stalin juga memberi sisi positif ketika berhasil meningkatkan mutu hidup warga Uzbekistan, khususnya yang tinggal di wilayah pedalaman.

Perang Dunia II mengubah demografi RSS Uzbekistan ketika banyak orang Rusia dan Ukraina masuk ke negara tersebut menggeser orang-orang Uzbek yang berkurang karena 265.000 orang Uzbekistan tewas akibat perang. Setelah Stalin meninggal, pada 1960-an terjadi peningkatan produksi kapas di Uzbekistan yang menyebabkan penarikan irigasi besar-besaran dari sungai Amu Darya dan bencana ekologis Laut Aral.

Pada akhir 1980an, para nasionalis memanfaatkan isu tersebut untuk memberontak. Partai Komunis yang berkuasa selama hampir 70 tahun pun akhirnya jatuh. Uzbekistan pun mendeklarasikan kemerdekaannya pada 31 Agustus 1991 pasca percobaan kudeta di Moskow. RSS Uzbekistan berganti nama menjadi Republik Uzbekistan. Islam Karimov, ketua Partai Komunis Uzbekistan yang menjabat sejak 1989 menjadi presiden Uzbekistan hingga saat ini. 

-

Itulah profil serta sejarah singkat ke-15 negara pecahan Soviet. Hingga saat ini, semua negara tersebut masih mencari jati diri sebagai bangsa yang merdeka pasca runtuhnya Uni Soviet.


Daftar Republik Soviet berdasarkan Waktu Memisahkan Diri:

1.       RSS Lituania merdeka pada 1 Maret 1990
2.       RSS Georgia merdeka pada 9 April 1991
3.       RSS Estonia merdeka pada 20 Agustus 1991
4.       RSS Latvia merdeka pada 21 Agustus 1991
5.       RSS Ukraina merdeka pada 24 Agustus 1991
6.       RSS Belarus merdeka pada 25 Agustus 1991
7.       RSS Moldova merdeka pada 27 Agustus 1991
8.       RSS Azerbaijan merdeka pada 30 Agustus 1991
9.       RSS Kirgizstan merdeka pada 31 Agustus 1991
10.   RSS Uzbekistan merdeka pada 1 September 1991
11.   RSS Tajikistan merdeka pada 9 September 1991
12.   RSS Armenia merdeka pada 21 September 1991
13.   RSS Turkmenistan merdeka pada 27 September 1991
14.   RSFS Rusia merdeka pada 12 Desember 1991
15.   RSS Kazakhstan merdeka pada 16 Desember 1991

-

GALERI

Perayaan Hari Kemerdekaan Armenia di Yerevan pada 2010
Hari Kemerdekaan Azerbaijan di Baku pada 2011
Parade Militer pada hari Kemerdekaan Belarus tahun 2011 di kota Minsk
Pejabat Estonia pada Perayaan Kemerdekaan Estonia tahun 2015
di Kota Narva
Perayaan Kemerdekaan Georgia di alun-alun Tbilisi pada 2011
Perayaan Hari Nasional Kazakhstan tahun 2011
di kota Alma-Ata
Pesta Perayaan Hari Kemerdekaan Kirgizstan
di Bishkek pada tahun 2011
Warga merayakan Kemerdekaan Latvia dari Uni Soviet
di kota Riga pada tahun 1991
Warga Vilnius berpesta merayakan Hari Kemerdekaan Lituania
di alun-alun kota pada tahun 2010
Parade militer di hari Kemerdekaan Moldova
di kota Chisinau tahun 2012
Perayaan Hari Nasional Rusia pada 12 Juni 2016 di Moskow
Warga Tajikistan merayakan hari kemerdekaannya
di kota Dushanbe pada 1998
Perayaan Hari Kemerdekaan Turkmenistan di Ashgabat
pada tahun 2012
Penduduk Ukraina merayakan Hari Kemerdekaannya
di Kota Kyiv tahun 2015
Perayaan Hari Kemerdekaan Uzbekistan di kota Tashkent
pada tahun 2014